A. Pendahuluan
Akhir-akhir ini dalam konteks dunia kemahasiswaan dan kepemudaan, kita selalu dihadapkan pada kondisi yang sangat memeprihatinkan, penyakit pragmatisme yang menghinggapi mahasiswa dan pemuda sekarang akan berdampak pada resistensi kehidupan dunia generasi intelektual dan cendekiawan bangsa ini. Dalam budaya kehidupan mahasiswa dan pemuda sekarang ini lebih cenderung terpengaruh budaya pragmatis, borjuis, hedonis dan instan. Hal ini sebenarnya kalo kita sadari, analisis dan kaji lebih lanjut merupakan imbas dan dampak dari pengaruh perkembangan global, yang sebenarnya generasi anak bangsa ini mengalami kropos dan rapuh dari segi moralitasnya.
Dalam banyak pengamatan dan argumentatif, generasi muda atau mahasiswa adalah agent of change atau generasi perubahan, akan tetapi saat ini perlu untuk kita kritisi cermati perubahan yang bagaimana? Benarkah pemuda yang diharapkan dari generasi anak negeri ini sesuai dengan budaya dan martabat pemuda dan mahasiswa Indonesia? Sangat riskan sebenarnya kalau kita mahasiswa dan pemuda Indonesia sekarang ini lebih cenderung memiliki budaya pemalas, plagiat, kurang adanya pemikiran kreatif, kritis dan inovatif serta progres untuk berdiri sendiri dalam arti “mampu menunjukkan kepribadian dan martabat mahasiswa pemuda Indonesia profesional.”
Dari wacana ini sebagai media transformasi pemikiran kita, mari hal ini kita cermati, kita kaji dan sikapi lebih obyektif. Telah sekian lama kita menjadi kaum terpinggir, terbelakang dan jauh tertinggal. Kondisi kita semakin terpuruk, teraniaya dan tersudut. Bisakah kita mewujudkan kemandirian, kedaulatan dengan keprofesionalitasan kita, ditengah keterpurukan ini? Ataukah kita gadaikan bumi pertiwi ini pada mereka yang memiliki kapital besar? Sungguh ini menjadikan kita terus berfikir, berjuang dan bergerak untuk kedaulatan dan kemuliaan. Wujudkan cita anak bangsa dengan terus berzikir, berfikir dan berjuang untuk keadilan, kemandirian dan kemuliaan.
B. Waktu dan Pelaksnaan
Kegiatan Leadership Basic Training/Latihan Kepemimpinan 1 ini Insya Allah akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis – Minggu, 20-23 Maret 2008
Tempat : Balai Desa
C. Materi & Metode Kegiatan
Materi yang disampaikan dalam Leadership Basic Training kali ini adalah:
• Sejarah Perjuangan Bangsa/HMI
• Mision HMI
• Konstitusi HMI
• Pengantar Ilmu Hukum
• Nilai-nilai Dasar Perjuangan HMI
• Kepemimpinan dan manajemen organisasi
• Pergerakan Mahasiswa dan Kepemudaan
• HMI-Wati dan Perjuangan Perempuan
• Strategi dan Taktik
• Pengembangan Profesi dan Kewirausahaan
Methode Kegiatan yang digunakan.
• Diskusi, tanya jawab serta resume
D. Peserta dan Persyaratan Peserta
Peserta berjumlah kurang dari 30 orang yang terdiri dari Mahasiswa regional Ponorogo dan se-eks karesidenan Madiun, Kediri, Tulungagung dan Bojonegoro yang telah memenuhi persyaratan. Adapun persyaratannya adalah sebagai berikut:
• Mahasiswa Islam yang masih terdaftar di Perguruan Tinggi
• Mengisi formulir pendaftaran
• Membayar konstribusi sebesar Rp. 17.500,-
(Sudah termasuk akomodasi, penginapan, coffee break dan makan 3 kali sehari)
• Menyerahkan pas foto 2×4 sebanyak 4 lembar
• Lulus Screening yang diadakan oleh HMI Koms. Tarbiyah STAIN Ponorogo
E. Tempat Pendaftaran
Sekretariat HMI Koms. Tarbiyah STAIN Ponorogo
Jl. Pramuka Gg V no. 18 Ponorogo
Atau Contact Person :
Selan : 085233652250
Lilik : 085235908974
Wahyudin : 085233751093
semoga sukses acaranya!
saya bangga dengan kalian, semoga semangat itu selalu ada hingga akhir hayatmu sobat!!!!!!
LK adalah perkaderan formal HMI, jangan manfaatkan untuk uji coba pemateri non HMI apapun materinya, apalagi LK1 akan lebih bijak kalau kita manfaatkan KAHMI sebagai ajang silaturahmi,
apa jawaban anda jika seseorang bertanya
“LK itu apa mas?”
sbenere banyak yang ingin sy komentari, tapi nanti dulu lah sy introspeksi diri dulu, kan gak pantes sya banyak ompreng tapi gak konsekuen……… smoga temen-temen juga begitu
gmana kabarnya LKnya?
mudah2an rame banyak kader… 🙂
semoga HMI se-Indonesia bisa Jaya!
Bahagia HMI!!!
selamat berjuang!
kapan ya ponorogo ngadakan LK 2 nya?
gimana kabar kadang ponorogo selan, lk 2 blaksumur
semoga HMI tidak hanya tinggal wacana di kemudian hari…
sukses buat teman2 HMI Ponorogo…
YAkusa
May Alloh Bless U All…
smoga sukses LK II nya
Assalamu’alaikum
Selamat berjuang semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT. amin
Almarhum Nurcholis Madjid sebagai “guru bangsa” pernah mengatakan “jika kita menginginkan hasil panen yang cepat tanamlah jagung, dengan tidak sampai 60 hari jagung langsung bisa dipanen, tetapi jika menginginkan panen yang lama tetapi sangat penting untuk generasi kedepan tanamlah pendidikan, dengan 20 tahun hasilnya akan bisa dilihat”.
Dalam konteks tersebut pendidikan merupakan sesuatu yang penting dalam keberlangsungan sebuah generasi sebagai penerus masa depan bangsa dan negara sekaligus penerus peradaban manusia. Kepentingan pendidikan ini dapat di jelaskan, bahwa dengan pendidikan manusia diharapkan dapat dan mampu melakukan perubahan peradaban. Tentu pendidikan yang dimaksud adalah banyak hal, baik pendidikan formal, non formal maupun pendidikan dalam keluarga sebagai titik awal sebuah pendidikan secara tidak langsung. Dari proses pendidikan inilah manusia dengan kemampuanya akan selalu menganalisa, mengetahui, mengerti, memahami yang kemudian mempraktekkan hasil pengetahuannya dalam pola tindak dan perilaku kesehariannya.
untuk selanjutnya silahkan klik di http://www.ahmisalatiga.com